Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?

PHK dilakukan karena naiknya Upah Minimum Kabupaten (UMK) di atas lima persen, menurut juru bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif.
Emelia Yanti Siahaan, Sekretaris Jenderal Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) mengatakan lay-off di pabrik-pabrik sepatu dan sandal akan terus terjadi karena "karakter industri alas kaki" di Indonesia.
"Industri alas kaki Indonesia ini orientasinya ekspor ... [dan] sebagian dari material pendukung mereka ... tidak 100 persen dari Indonesia," katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Jadi ketika terjadi gejolak di global, itu pasti akan punya dampak, ada konsekuensi juga, atau membawa pengaruh terhadap industri alas kaki di Indonesia."
Ia mencontohkan brand Nike yang sempat memotong permintaan produksi di Indonesia ketika muncul brand Under Armour, yang lebih menyasar kelas menengah ke bawah.
Menurutnya, Under Armour bisa menetapkan harga produk yang terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan Nike.
Akibatnya, Nike harus mencari pasar baru dan mengurangi jumlah produk Nike di Amerika Serikat.
Padahal, Amerika Serikat merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia.
Produk alas kaki, seperti sepatu dan sandal, merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia yang kualitasnya diakui dunia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Ada Jenis Honorer Database BKN Tidak Bisa jadi PPPK Paruh Waktu
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan