Industri Bakal Serap 1,1 Juta Ton Garam Lokal

Sementara itu, AIPGI secara bertahap akan berusaha untuk meningkatkan penyerapan garam lokal.
Ketua Umum AIPGI Tony Tanduk mengatakan, pihaknya menargetkan penyerapan garam lokal naik 5-10 persen per tahun.
Tony membenarkan bahwa garam lokal masih terkendala kualitas. Masalah kualitas yang menjadi penghambat penyerapan oleh industri tersebut sebetulnya bermasalah pada produksi saja.
Dia mengatakan, produksi garam harus dibenahi melalui proses kristalisasi bertingkat.
Selain itu, luas lahan pergaraman mutlak ditingkatkan agar produksi terus bertambah.
Menurut catatan AIPGI, setidaknya diperlukan lahan 50 ribu hektare. Saat ini total luas lahan tambak garam di Indonesia baru 26 ribu ha.
Di satu sisi, lahan garam idealnya minimal 1.000 ha untuk satu hamparan. Namun, hamparan lahan garam para petambak tradisional relatif kecil.
”Penataan lahan garam setidaknya butuh 4–5 tahun. Ini untuk penataan bukan swasembada. Utamanya memang lahan dulu yang diperbaiki,” pungkas Tony. (agf/c12/oki)
Sebelas perusahaan dan 164 petambak menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk memastikan garam lokal terserap optimal oleh industri di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (6/8).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024