Industri Daur Ulang Australia Tidak Siap Menghadapi Larangan Ekspor Sampah Plastik

Industri Daur Ulang Australia Tidak Siap Menghadapi Larangan Ekspor Sampah Plastik
Larangan mengekspor sampah plastik mulai berlaku di Australia pada hari Kamis, namun sektor industri daur ulang menyatakan belum siap. (ABC Goldfields-Esperance: Christien de Garis)

"Pemerintah perlu mengubah tanggal berlakunya larangan ekspor ini, atau memberikan pengecualian," ujarnya.

"Jika tidak, sampah-sampah itu akan dibuang ke TPA atau ditimbun secara berbahaya, menciptakan risiko kebakaran," kata Josh Wilson.

Meminta izin ekspor sampah yang telah disortir

Sejauh ini, belum ada izin ekspor yang diberikan oleh Pemerintah Australia untuk mengizinkan perusahaan daur ulang mengirim sampah plastik sekali pakai ke negara lain.

Dewan Industri Sampah dan Daur Ulang Nasional menyatakan hal itu dapat menambah masalah yang dihadapi sektor ini selama 12 bulan ke depan.

"Pemerintah federal harus menyetujui, sebagai hal yang mendesak, permohonan izin saat ini untuk mengekspor plastik yang telah disortir," kata Rose Read.

Hanya dengan cara itu, katanya, perusahaan daur ulang bisa tetap memiliki pendapatan serta mengatasi kerugian yang ditimbulkan akibat larangan ekspor plastik campuran.

Menteri Sussan Ley menjamin permasalahan itu akan segera diselesaikan.

Ia menjelaskan adanya kesibukan terkait permohonan izin ekspor sampah plastik yang telah disortir dalam beberapa hari terakhir.

Mulai 1 Juli besok Australia melarang ekspor sampah plastik campuran ke luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News