Industri Furnitur Domestik Masih Seksi
“Hal itu dapat memberi inspirasi bagi konsumen tentang style dan tren furnitur saat ini,” ujarnya, Senin (15/7).
Melalui inovasi seperti itu, pihaknya menargetkan mampu meraih pertumbuhan penjualan sampai 25 persen sampai akhir tahun ini.
Sejauh ini pelanggan Informa didominasi oleh end user sebanyak 90 persen. Sisanya diisi segmen komersil seperti pengusaha kafe.
Terpisah, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jawa Timur Nur Cahyudi mengatakan, selama ini kinerja bisnis furnitur Jatim masih didominasi oleh ekspor ketimbang domestik. Kontribusinya sebesar 70 persen.
"Pasar terbesar mebel Jatim diperoleh dari Amerika Serikat sekitar 50 persen, lalu Eropa 30 persen. Sisanya didapat dari negara kawasan Asean, Timur Tengah, dan Australia," tegasnya.
Pada triwulan pertama ini ekspor furnitur Jatim mengalami penurunan 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Salah satu penyebabnya adalah sebagian besar importir di luar negeri tidak lagi memesan dari Indonesia, khususnya Jatim.
Mereka telah mengalihkan pesanannya ke Vietnam yang dinilai lebih murah dan memiliki kualitas yang bersaing. (sb/cin/jay/nur)
Para pelaku industri furnitur dituntut untuk terus melakukan inovasi demi mengambil hati konsumen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Mayat Wanita dengan Kancing Baju Terbuka dan Tanpa Celana, Siapa Dia?
- Selama Nyepi Kawasan Gunung Bromo Ditutup dari Aktivitas Wisata
- Tok, Pembunuh Pasutri Bos Kolam Renang di Tulungagung Divonis 14 Tahun Penjara
- Tertimpa Pohon Tumbang, Ronal Danar Prasetya Tewas Mengenaskan
- Kronologi Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Trenggalek, Innalillahi
- Kepala BPPD Sidoarjo Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka Kasus Korupsi Dana Insentif