Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 9 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) domestik diprediksi mencapai 8–9 persen hingga akhir tahun nanti.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan, dalam dua bulan di pengujung tahun, ada momen yang bisa mendongkrak industri mamin. Yakni, Natal dan tahun baru.
”Dua momen itu selalu dijadikan ajang kumpul keluarga sehingga sektor mamin mungkin akan mengalami peningkatan cukup signifikan,” ujar Ketua Gapmmi Adhi S. Lukman, Minggu (21/10).
Pihaknya memperkirakan pertumbuhan industri mamin saat Natal dan tahun baru, akan terdongkrak hingga sepuluh persen jika dibandingkan dengan bulan biasa.
”Memang nggak setinggi saat Ramadan dan Lebaran kemarin yang peningkatannya bisa mencapai 15 persen bila dibandingkan dengan bulan lain,” jelas Adhi.
Sementara itu, sampai semester pertama 2018, industri mamin berhasil tumbuh 8,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Wilayah yang memiliki tingkat permintaan paling tinggi masih dipegang Jawa. Yakni, menyumbang 60 persen. Disusul Kalimantan dan Sumatera.
Untuk mendongkrak penjualan, Gapmmi saat ini aktif mengikuti berbagai pameran untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai produk mamin tanah air.
Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) domestik diprediksi mencapai 8–9 persen.
- ICS Compute Tawarkan Solusi AI Efektif & Aman Bagi Developer Lokal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat kepada Produsen Barang Plastik Lembaran
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau