Industri Mamin Cerah, Dorong Agresif di Pasar Ekspor

Industri Mamin Cerah, Dorong Agresif di Pasar Ekspor
Minimarket

Namun, cara itu bagus untuk jangka panjang. Misalnya, pameran di mal. ”Untuk produk yang sangat baru, konsumen memang tidak akan langsung beli, tapi coba-coba dulu. Nah, dengan begitu, mereka akan tahu produk tersebut dan berpotensi jadi konsumen loyal,” kata Adhi.

Berdasar data Kementerian Perindustrian, industri mamin telah berkontribusi 34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonminyak dan gas pada 2017. Sektor tersebut juga ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara lima prioritas dalam mengembangkan Revolusi Industri 4.0.

Di bagian lain, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus mendorong sektor kuliner, baik makanan maupun minuman, semakin berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, untuk mendukung industri tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelaku usaha mamin, terutama anak muda.

”Caranya dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi,” jelasnya.

Menurut Fadjar, saat ini bisnis mamin di tanah air mayoritas dipasarkan di regional. Misalnya, pusat oleh-oleh atau supermarket lokal. Padahal, produk Indonesia dinilai sangat layak untuk dipasarkan ke pasar mancanegara. ”Makanya, kami agresif menyelenggarakan event-event yang bisa mendongkrak bisnis mamin,” kata Fadjar.

Bukan hanya event untuk memasarkan produk seperti pameran. ”Tapi, juga membantu mereka untuk menemukan orang yang mau dijadikan mitra guna mengembangkan bisnis sampai ke luar negeri,” lajutnya.

Fadjar mengungkapkan, tahun ini Bekraf juga menyediakan dana untuk membantu para pelaku start-up dalam mengembangkan usaha. Totalnya mencapai Rp 6 miliar untuk semua kategori start-up. Mulai kuliner, aplikasi digital, game, hingga kriya. (car/c10/fal)


Industri mamin (makanan dan minuman) diprediksi mengalami pertumbuhan hingga 9 persen hingga akhir tahun.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News