Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah

Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah
Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah

Jadi sementara merokok tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Indonesia,sejumlah analis mengatakan menindak industri ini adalah "pedang bermata dua".

Beban kesehatan akibat rokok

Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah Photo: Industri tembakau di Indonesia mempekerjakan ratusan ribu pekerja. (Tribunnews: Bukbis Candra Ismet Bey)

Mohammed Faisal, direktur eksekutif lembaga pemikir Center Reformasi Ekonomi Indonesia, mengatakan kepada ABC tembakau secara historis menjadi salah satu industri nasional terbesar di Indonesia, dengan rokok kretek sudah lama dilihat sebagiai bagiajn dairi budaya Indonesia.

Kementerian Perindustrian mencatat pada tahun 2018 kemarin, cukai rokok memberikan kontribusi Rp 153 triliun, hampir 96 persen dari total cukai nasional, atau setara dengan 10 persen dari total pendapatan pemerintah.

Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah Photo: Kegemaran masyarakat Indonesia dengan rokok kretek sudah berlangsung sejak puluhan tahun.
(Tribunnews: Direktur Jenderal Bea dan Cukai)

"Ada konglomerat tembakau yang sangat kaya yang memiliki kemampuan mempengaruhi sistem politik, terutama di daerah yang bergantung pada industri ini," katanya.

Namun, pendapatan yang dihasilkan dari cukai rokok ini sebenarnya sangat kecil jika dibandingkan dengan besarnya biaya krisis kesehatan warga yang disebabkan oleh perilaku merokok.

Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian nasional akibat konsumsi rokok pada 2015 mencapai hampir Rp 600 triliun atau empat kali lebih banyak dari jumlah cukai rokok pada tahun yang sama,.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News