Industri Rokok di Indonesia Pedang Bermata Dua Bagi Pemerintah
Akan tetapi, Faisal mengatakan bahwa keruntuhan industri ini akan memiliki konsekuensi yang merusak dan dampak yang besar pada banyak lapisan masyarakat Indonesia.
"Ini pedang bermata dua ... meskipun biaya [kesehatan masyarakat] yang besar, itu adalah kontributor besar bagi pendapatan nasional melalui pajak," katanya.
Penumpasan rokok elektronik
Photo: Vaping telah menjadi alternatif populer di kota-kota besar.(ABC News: Adam Harvey)
Pemerintah Indonesia telah mengambil pendekatan berbeda terhadap rokok elektronik, yang lebih dikenal dengan e-rokok atau vape, dengan menerapkan pajak 57 persen lebih tinggi untuk tembakau cair.
Vaping telah menjadi alternatif populer bagi warga muda Indonesia, dengan kafe-kafe vaping bermunculan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Denpasar dan Bandung.
Kantor Bea dan Cukai Indonesia memperkirakan ada 300 pembuat cairan di Indonesia, yang memproduksi berbagai produk cairan untuk rokok elektronik ke lebih dari 4.000 toko vape dan 900.000 perokok.
Walau jumlah ini tiap tahun terus meningkat, jumlanya masih kalah jauh dari sekitar 60 juta perokok biasa di negara ini.
Beberapa kalangan mempertanyakan mengapa industri rokok tidak menerima perlakuan yang sama.
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0