Industri Rotan 'Diserang' Produk Imitasi

Industri Rotan 'Diserang' Produk Imitasi
Industri Rotan 'Diserang' Produk Imitasi
JAKARTA - Industri rotan Indonesia saat ini sedang 'loyo' akibat adaya serangan produk rotan imitasi atau sintetis. Hal tersebut diakui oleh salah seorang pengusaha bahan baku rotan, Julis Hoesan, ketika ditemui JPNN di Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta, Rabu (7/10).

"Industri rotan di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir pertumbuhannya sangat rendah akibat rotan imitasi. Padahal, rotan dunia tumbuh sekitar 80-90 persen di Indonesia, atau dengan kata lain rotan berasal dari Indonesia," ungkap Julius.

Dikatakannya pula, potensi pasar rotan yang bisa diolah secara lestari Indonesia bisa mencapai 600 ribu ton pertahun. Namun, realisasinya hanya mencapai 100 ribu ton pertahun. Dengan demikian lanjutnya, jika diolah lebih banyak, maka akan mengakibatkan tumpukan rotan hasil olahan.

"Kami juga sudah mengusulkan bahwa solusi yang tepat untuk meningkatkan kontraksi perdagangan rotan di Indonesia adalah dengan membuka ekspor bahan baku rotan," jelas Julius lagi.

JAKARTA - Industri rotan Indonesia saat ini sedang 'loyo' akibat adaya serangan produk rotan imitasi atau sintetis. Hal tersebut diakui oleh salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News