Industrialisasi Gula di Madura Berprospek Cerah

Industrialisasi Gula di Madura Berprospek Cerah
Industrialisasi Gula di Madura Berprospek Cerah

jpnn.com - INDUSTRIALISASI gula di Pulau Madura mempunyai prospek cerah. Banyak lahan di pulau tersebut yang bisa dikembangkan menjadi perkebunan tebu. Selain dikenal sebagai Pulau Garam, jika sektor pertebuan terus didorong dengan baik, Madura juga akan menjadi Pulau Gula.

Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Aris Toharisman mengatakan, selama ini Madura memang dikenal sebagai penghasil garam. Pulau ini seringkali diasosiasikan sebagai wilayah panas dan terik, dan hanya cocok untuk membuat garam dari air laut yang dikeringkan. Pandangan seperti itu tidak sepenuhnya benar, karena kenyataannya Madura menyimpan potensi besar sebagai penghasil gula. 

”Kajian yang P3GI memberikan fakta menarik. Sekitar 250 ribu hektar lahan di Madura relatif sesuai untuk perkebunan tebu, dan bisa menghasilkan tebu antara 60-90 ton per hektar,” katanya. 

Menurut Aris, potensi area seluas 250 ribu hektar itu bisa mendukung pasokan tebu untuk pembangunan sepuluh pabrik gula (PG) baru masing-masing dengan kapasitas giling 10 ribu ton tebu per hari (TCD/ton cane per day). Sebagai pembanding, area tebu di Jawa Timur saat ini sekitar 200 ribu hektar dengan 31 PG yang menghasilkan gula sekitar 1,2 juta ton per tahun.

Aris menambahkan, potensi area tebu yang sangat masif di Madura, selain bisa menjadi tumpuan produksi gula, juga sangat prospektif dikelola sebagai industri gula terpadu. Pabrik gula dapat diintegrasikan dalam sebuah kompleks industri berbasis tebu seperti bioetanol, listrik, kertas, pakan ternak, pupuk organik, dan produk-produk komersial lainnya.

”Integrasi semacam itu sulit dilakukan di Jawa mengingat rata-rata kapasitas giling PG di Jawa hanya 3.500 TCD, sehingga hilirisasi produk turunan tebu sulit memenuhi skala keekonomian,” jelas Aris.

Saat ini area tebu di Madura baru mencapai sekitar 1.500 hektar yang terkonsentrasi sebagian besar di Sampang dan Bangkalan. Tahun 2014 area tebu kemungkinan meningkat menjadi 4.000 hektar, seiring dengan program pengembangan area yang didanai APBN. Dua tahun berikutnya ketika sebuah PG baru mulai dibangun di Madura, area tebu diperkirakan mencapai 10.000 hektar. 

Bila dibanding dengan potensi area tebu lainnya di luar Jawa, Madura jauh lebih menjanjikan. Infrastruktur tersedia sangat memadai. Jalan, jembatan, pelabuhan, jaringan listrik dan komunikasi tinggal pakai. Tenaga kerja juga cukup tersedia. (eri/mas)

INDUSTRIALISASI gula di Pulau Madura mempunyai prospek cerah. Banyak lahan di pulau tersebut yang bisa dikembangkan menjadi perkebunan tebu. Selain


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News