Inflasi AS Meroket, Harga Emas Hari Ini Cerah
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Emas menguat lebih dari satu persen lantaran terimbas berkurangnya imbal hasil obligasi pemerintah AS pascadata inflasi AS meroket ke tertinggi 40 tahun.
Inflasi AS diprediksi akan menurunkan kemungkinan pengetatan kebijakan agresif jangka panjang oleh Federal Reserve (The Fed).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD 27,9 atau 1,43 persen menjadi ditutup pada USD 1.976,10 per ounce.
Harga emas berjangka terdongkrak USD 2,6 atau 0,13 persen menjadi USD 1.948,20 pada Senin (11/4/2022), setelah terangkat USD 7,8 atau 0,4 persen menjadi USD 1.945,60 pada Jumat (8/4/2022).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga konsumen AS dan ukuran inflasi melonjak 8,5 persen dari tahun lalu.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan tergelincir setelah data menunjukkan inflasi meningkat pada Maret.
Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan harga-harga dapat menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga, mendorong imbal hasil obligasi dan meningkatkan peluang kerugian memegang emas dengan imbal hasil nol.
Harga emas menguat lebih dari satu persen lantaran terimbas berkurangnya imbal hasil obligasi pemerintah AS pascadata inflasi AS meroket ke tertinggi 40 tahun.
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, jadi Sebegini Per Gram
- Investor Wajib Waspada, Analis Sebut Kripto Terpengaruh Efek The Fed
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian