Inflasi Diprediksi Masih Terkendali

jpnn.com, JAKARTA - Besaran inflasi termasuk cukup tinggi pada awal tahun ini, yakni di level 0,97 persen.
Pemicunya adalah lonjakan beberapa administered price seperti kenaikan tarif listrik dan biaya administrasi STNK.
Pada bulan kedua, besaran inflasi mulai menurun, yakni di kisaran 0,23 persen.
Pada Maret ini, diprediksi tren inflasi rendah berlanjut.
Kepala Ekonom SIGC Divisi Riset SKHA Consulting Eric Alexander Sugandi memproyeksi, inflasi bulan ketiga tahun ini sebesar 0,20 persen secara month-to-month (mtm).
’’Proyeksi saya untuk inflasi Maret 2017 ada di 0,20 persen month-to-month dan 3,8 secara year on year (yoy),’’ ujarnya, Selasa (28/3).
Eric menguraikan, ada beberapa faktor pendorong inflasi pada bulan ini.
Di antaranya, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi pelanggan 900 VA tahap kedua.
Besaran inflasi termasuk cukup tinggi pada awal tahun ini, yakni di level 0,97 persen.
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Data BPS: Inflasi Tahunan Maret 2025 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD