Inflasi Februari Tertinggi dalam 2 Tahun Terakhir
Kamis, 02 Maret 2017 – 07:31 WIB

BPS. FOTO: JPNN
Kecuk melanjutkan, kelompok pengeluaran lain yang berkontribusi terhadap inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil inflasi 0,07 persen.
Baca Juga:
Penyebab utama kelompok tersebut adalah rokok keretek.
Sedangkan kelompok sandang menyumbang inflasi 0,03 persen.
Kenaikan terbesar terdapat pada harga emas dan perhiasan.
Setelah itu, kata dia, disusul kelompok transportasi dan komunikasi dengan andil 0,03 persen.
Kenaikan tarif pulsa ponsel menjadi pemicu utama dengan peran 0,05 persen.
”Kenaikan tersebut berlaku untuk tarif dasar internet, voice, maupun SMS. Sementara itu, yang menahan (inflasi) adalah turunnya tiket angkutan udara,” paparnya.
Kelompok bahan makanan (volatile foods) justru mengalami deflasi 0,31 persen.
Inflasi selama Februari lalu terkerek karena kenaikan tarif listrik.
BERITA TERKAIT
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Data BPS: Inflasi Tahunan Maret 2025 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD