Inflasi Mei 2017 di Atas Nasional
Produksi bawang merah yang terus meningkat menyebabkan pasokan di pasaran menjadi berlebih yang menyebabkan harga bawang merah turun menjadi penghambat utama terjadinya deflasi di bulan Mei 2017.
Harga cabai rawit juga terus berangsur-angsur turun dari harga semula yang sangat tinggi pada bulan sebelumnya.
Sedangkan keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir yang dijual di pasar ritel modern dan distributor gula sebesar Rp 12.500/kg menjadi salah satu penghambat inflasi.
Menurut Teguh, berdasarkan pengelompokan disagregasi inflasi pada kelompok komponen inflasi selama Mei 2017 menunjukkan komponen yang bergejolak mengalami inflasi tertinggi yaitu mencapai 1,17 persen kemudian komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 1,06 persen sedangkan komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,11 persen.
”Andil terbesar terjadinya inflasi ialah berasal dari komponen yang bergejolak yaitu menyumbang 0,21 persen, untuk komponen yang diatur pemerintah menyumbang 0,18 persen, sedangkan untuk komponen inti menyumbang 0,07 persen,” jelasnya.
Inflasi terjadi di seluruh kota IHK di Jawa Timur. Kota Malang memiliki angka inflasi paling tinggi yaitu 0,82 persen sedangkan inflasi terendah ialah Banyuwangi yaitu sebesar 0,33 persen. (han/hen)
Meningkatnya harga beberapa kebutuhan pokok saat Ramadan ini menyebabkan laju inflasi pada bulan Mei di Jawa Timur mencapai 0,48 persen atau lebih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran