Inflasi Tinggi, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tertekan
Minggu, 04 Juni 2017 – 09:40 WIB

Darmin Nasution. Foto: dok/JPNN.com
Faktor lainnya adalah kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil 0,38 persen.
Komoditas yang menyumbang inflasi adalah lauk-pauk dan rokok keretek. Disusul kelompok sandang dengan andil 0,01 persen.
’’Ini karena hanya satu komoditas, yaitu baju muslim wanita, menjelang Lebaran,’’ katanya.
Berikutnya adalah kelompok kesehatan dan transportasi dengan andil 0,23 persen.
Dari kelompok transportasi, komoditas yang menyumbang inflasi adalah bensin jenis pertamax dan pertamax turbo, serta tarif angkutan udara. (ken/dee/res/c18/sof)
Inflasi sepanjang Mei lalu sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) dan ekonom, yakni 0,39 persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini