Ingat, Ada Dua Patahan Aktif di Kawasan Surabaya

Ingat, Ada Dua Patahan Aktif di Kawasan Surabaya
Candi Bentar di depan Kantor Samsat Jembrana yang rusak akibat gempa di Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari. Foto: M Basir/Radar Bali

Kepala laboratorium geofisika teknik dan lingkungan itu mengungkapkan, kawasan Surabaya Timur dan Utara yang jenis tanahnya berupa endapan rawa lebih berpotensi mengalami amplifikasi atau penguatan gelombang gempa.

Amplifikasi tersebut merambat melalui tanah yang lunak dan menghasilkan amplitudo yang besar. Pembesaran itulah yang akan memengaruhi energi dari gempa tersebut.

"Dengan kata lain, kekuatannya akan berlipat beberapa kali," tuturnya.

Amien menyebutkan bahwa pemadatan tanah menjadi salah satu solusi untuk dilakukan. Selain itu, penggunaan fondasi tiang pancang pada bangunan bertingkat bisa dilakukan untuk mengurangi dampak amplifikasi. (elo/c25/ayi/jpnn) 


kawasan Surabaya Timur dan Utara yang jenis tanahnya berupa endapan rawa lebih berpotensi mengalami amplifikasi atau penguatan gelombang gempa.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News