Ingat Anak, Damayanti Terisak di Kursi Pesakitan

Ingat Anak, Damayanti Terisak di Kursi Pesakitan
Damayanti Wisnu Putranti. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Saat-saat akhir pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/8), anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti menangis. Dia menangis karena teringat anaknya di rumah. 

"Anak saya empat. Paling kecil 4,5 tahun," kata Yanti menangis di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor.  

Yanti semakin sedih karena ia tidak bisa melihat dan mendampingi tumbuh kembang anaknya. Saat ini, kata Yanti, anaknya yang paling kecil itu diasuh oleh eyang putrinya. 

"Eyang putrinya sudah berusia 70 tahun. Kasihan eyang putrinya," kata Yanti sambil terisak.

Yanti pun berharap majelis mempertimbangkan hal itu dalam memberikan vonis kepadanya nanti. Selain itu, Yanti juga berharap agar permohonannya menjadi justice collaborator disetujui oleh majelis hakim. 

"Saya mohon pengajuan JC saya dipertimbangkan. Saya sudah konsisten dengan BAP saya. Dan saya berharap dikabulkan oleh hakim," ujar Yanti.

Hakim Ketua Sumpeno mengatakan, belum bisa memastikan apakah akan menerima atau menolak usulan JC Damayanti. 

Dia berkaca dari Abdul Khoir yang mengajukan JC namun diberi label oleh jaksa sebagai otak pelaku suap. Karenanya, hukuman Abdul Khoir lebih berat dari tuntutan. (boy/jpnn)


JAKARTA - Saat-saat akhir pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/8), anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News