Ingat, Fadli Zon Merasa Tak Berteman dengan Donald Trump

Ingat, Fadli Zon Merasa Tak Berteman dengan Donald Trump
Wakil Ketua DPR Fadli Zon bersama Donald Trump saat kampanye Pemilu Presiden AS, September 2015. Foto: Twitter/fadlizon

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menepis dugaan yang menyebutnya dekat dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kini jadi sorotan karena mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bahkan, politikus Partai Gerindra itu memperkirakan Trump akan dilengserkan tahun depan melalui pemakzulan.

"Kalau saya pernah selfie dengan (Trump), itu bukan berarti saya dekat ya. Waktu itu juga (Trump) belum menjadi calon presiden," kata Fadli dalam jumpa pers bersama Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/12).

Dalam jumpa pers itu, Fadli dan Fahri memakai syal bermotif bendera Palestina sebagai bentuk simpati kepada negeri jajahan Israel. Fadli juga mengecam klaim Trump soal Yerusalem yang mengusik perdamaian dunia.

"Saya kira harus objektif saja bahwa apa yang dikatakan Donald Trump itu jelas merusak perdamaian dunia. Kami harus mengecam itu," ujar Fadli mantap.

Karena itu Fadli menduga Trump sedang bermanuver untuk mengalihkan isu di dalam negeri AS. Sebab, Trump sedang tersudut seiring penyelidikan tentang dugaan adanya keterlibatan Rusia dalam memenangkan pengusaha judi dan properti itu menjadi Presiden ke-45 AS.

"Jadi apa yang dilakukan Trump ini dalam rangka political survival untuk diri sendiri dan pengalihan isu," ujarnya.

Mengutip berbagai pemberitaan, wakil ketua umum Partai Gerindra itu menyebut Trump sangat berpotensi untuk dimakzulkan pada tahun depan. Bahkan Partai Republik yang mengusung Trump di Pemilu Presiden AS pun sudah balik badan.

"Dan menurut saya memang sudah waktunya (Trump, red) untuk dimakzulkan. Partainya sendiri saja sudah tidak semuanya mendukung, bahkan di negara sekutu sudah membuat keset dengan mukanya Donald Trump," papar Fadli.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menepis dugaan yang menyebutnya dekat dengan Presiden AS Donald Trump yang kini jadi sorotan karena mengklaim Yerusalem bagian Israel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News