Ingat, Sejumlah Mantan Teroris Indonesia Pernah Berjuang di Afghanistan
“Radikalisme merupakan embrio terorisme. Radikalisme merupakan sikap-sikap yang frontal, bahkan revolusioner yang menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrem,” ujar Bamsoet.
Terkait itu, dia menyampaikan pandemi COVID-19 berpotensi membantu tumbuh-kembangnya paham radikalisme di Tanah Air.
Pasalnya, pandemi menyebabkan tingkat kemiskinan dan pengangguran naik, sementara dua itu kerap jadi alasan bagi beberapa pihak untuk menerima paham radikal sebagai sebuah pelarian dan solusi instan atas masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
“Tantangan menghadapi radikalisme di Indonesia tidak mudah, karena tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama saat pandemi ini sangat berpotensi mendorong tumbuh suburnya paham radikal sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai persoalan,” pungkas Bamsoet.(Antara/jpnn)
Bambang Soesatyo mengingatkan sejumlah mantan teroris Indonesia pernah mengikuti pelatihan dan berjuang di Afghanistan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pemerintah Susun Peta Jalan Pembudayaan Listerasi, Lestari Moerdijat Merespons Begini
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- Lestari Moerdijat Minta UMKM Harus Konsisten Tingkatkan Kualitas, Ini Tujuannya
- Lestari Moerdijat Sebut Banyak Hal Menguntungkan Jika Kesetaraan Gender Diwujudkan
- Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Ajang Tribute to Akbar Tandjung
- Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian