Ingat ya, Periode I Jokowi, Belum Setahun 5 Menteri Kena Reshuffle

Ingat ya, Periode I Jokowi, Belum Setahun 5 Menteri Kena Reshuffle
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin bersama Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Foto : Ricardo/JPNN

Mantan gubernur BI Darmin Nasution ditunjuk sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil (profesional), yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan/Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago (profesional).

Berikutnya, Jokowi menunjuk Rizal Ramli (profesional) sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo (profesional).

Thomas Lembong (profesional) diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmad Gobel (profesional). Serta Pramono Anung Wibowo (PDIP) diangkat sebagai sekretaris kabinet menggantikan Andi Widjajanto.

Perombakan kedua kembali dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta itu pada 27 Juli 2016. Sejumlah kader PAN dan Golkar yang belakangan merapat ke koalisi pemerintah, termasuk yang dapat jatah menteri pada reshuffle kedua ini.

Dari 11 pos menteri yang kena perombakan kedua, posisi Menteri ESDM Archandra Tahar paling menyita perhatian karena polemik dwikewarganegaraan. Dia akhirnya diberhentikan dengan hormat 15 Agustus 2016, setelah 20 hari menjabat. Meskipun akhirnya, pria berdarah Minang itu kembali diangkat menjadi wakil menteri pada 14 Oktober 2016.

Selanjutnya pada 2018, Jokowi melakukan pergantian sejumlah menteri. Pada 17 Januari, Sekjen Golkar Idrus Marham diangkat sebagai Menteri Sosial menggantikan posisi Khofifah Indarparawansa yang mengundurkan diri karena maju di Pilkada Jawa Timur.

Kemudian melantik Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Persiden menggantikan Teten Masduki.

Berikutnya, 15 Agustus 2018, Wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin dilantik sebagai Menteri PAN-RB menggantikan Asman Abnur (PAN) yang mengundurkan diri pascapartainya tidak lagi mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi tegas mengatakan bakal mendepak menteri yang kinerjanya buruk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News