Inggris Akui Minyak Dibarter Bomber
Partai Konservatif Minta Penyelidikan Independen
Minggu, 06 September 2009 – 14:58 WIB
Akhir bulan lalu, pejabat Skotlandia membebaskan al-Megrahi dengan alasan kemanuaiaan karena agen Libya berusia 57 tahun itu tengah sekarat akibat kanker prostat.
Baca Juga:
Meski tidak dibebaskan di bawah perjanjian pemindahan tahanan, namun kalangan politisi dan keluarga korban menuding pertimbangan bisnis turut mempengaruhi keputusan untuk membebaskan al-Megrahi. Rabu pekan lalu, Perdana Menteri (PM)Inggris Gordon Brown menegaskan bahwa tidak ada konspirasi untuk menutupi, bermuka dua, dan kesepakatan soal minyak dalam pembebasan al-Megrahi.
Namun para pejabat mengakui kesepakatan pemindahan tahanan itu merupakan bagian dari serangkaian negosiasi yang lebih luas, yang bertujuan membawa Libya dari kebekuan dalam hubungan dengan dunia internasional sekaligus memperkuat prospek perdagangan Inggris dengan negara kaya minyak itu.
Juru bicara urusan luar negeri Partai Konservatif, David Lidington, mengatakan bahwa sangat sulit mengkotakkan pernyataan Jack Straw kemarin dengan bantahan Gordon Brown yang diulang-ulang, "Itulah mengapa kita perlu penyelidikan independen untuk mendapatkan kebenaran," tandas Lidington.
LONDON – Kabar bahwa urusan minyak menjadi pertimbangan dalam kesepakatan pembebasan pembom pesawat Pan Am di Bandara Lockerbie, Abdel Baset
BERITA TERKAIT
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan