Inggris Akui Minyak Dibarter Bomber

Partai Konservatif Minta Penyelidikan Independen

Inggris Akui Minyak Dibarter Bomber
PUTRA pemimpin Libya Moammar Qadhafi, Seif al-Islam memegang tangan al-Megrahi tak berselang setelah pelaku pemboman pesawat Pan Am di Bandara Lockerbie itu dibebaskan karena alasan kanker prostat. Foto : AFP
Akhir bulan lalu, pejabat Skotlandia membebaskan al-Megrahi dengan alasan kemanuaiaan karena agen Libya berusia 57 tahun itu tengah sekarat akibat kanker prostat.

Meski tidak dibebaskan di bawah perjanjian pemindahan tahanan, namun kalangan politisi dan keluarga korban menuding pertimbangan bisnis turut mempengaruhi keputusan untuk membebaskan al-Megrahi. Rabu pekan lalu, Perdana Menteri (PM)Inggris Gordon Brown menegaskan bahwa tidak ada konspirasi untuk menutupi, bermuka dua, dan kesepakatan soal minyak dalam pembebasan al-Megrahi.

Namun para pejabat mengakui kesepakatan pemindahan tahanan itu merupakan bagian dari serangkaian negosiasi yang lebih luas, yang bertujuan membawa Libya dari kebekuan dalam hubungan dengan dunia internasional sekaligus memperkuat prospek perdagangan Inggris dengan negara kaya minyak itu.

Juru bicara urusan luar negeri Partai Konservatif, David Lidington, mengatakan bahwa sangat sulit mengkotakkan pernyataan Jack Straw kemarin dengan bantahan Gordon Brown yang diulang-ulang, "Itulah mengapa kita perlu penyelidikan independen untuk mendapatkan kebenaran," tandas Lidington.

LONDON – Kabar bahwa urusan minyak menjadi pertimbangan dalam kesepakatan pembebasan pembom pesawat Pan Am di Bandara Lockerbie, Abdel Baset

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News