Inggris Siap Mengudeta Qatar jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Inggris Siap Mengudeta Qatar jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Ilustrasi.

jpnn.com - MUNDURNYA Sepp Blatter dari jabatan Presiden FIFA tidak serta merta menghentikan masalah. Selain kasus korupsi, suap, pencucian uang dan lainnya yang kini menyelimuti FIFA, polemik pemilihan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 juga makin kusut.

Inggris, negara yang bernaung di bawah UEFA tiba-tiba mengatakan siap menggelar Piala Dunia 2022 seandainya ada kesepakatan untuk membatalkan Qatar sebagai tuan rumah pentas akbar sejagat tersebut.

"Jika FIFA meminta kesediaan kami untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, kami punya fasilitas untuk menyelenggarakannya," kata Menteri Kebudayaan (sekaligus membidangi olahraga) Inggris, John Whittingdale, seperti dilansir dari BBC, Kamis (4/6).

Whittingdale mengeluarkan pernyataan ini saat menjawab pertanyaan anggota parlemen soal kemungkinan Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia, jika ada perubahan atas keputusan FIFA.

Gagasan untuk 'mengudeta' tuan rumah Piala Dunia, terutama Qatar 2022 ini dimunculkan oleh Ketua FA (PSSI-nya Inggris), Greg Dyke. Tentu saja, ide gila Dyke ini ditentang Qatar, yang menegaskan tidak ada yang salah dengan penentuan mereka sebagai tuan rumah.

Kisruh di tubuh FIFA sepertinya belum kunjung reda dalam waktu dekat ini. Badan sepak bola dunia ini tengah menghadapi penyelidikan pidana di Swiss terkait proses penentuan Qatar dan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan 2018.

Diketahui, Inggris, bersama Portugal-Spanyol dan Belanda-Belgia pernah ikut mengajukan diri sebagai tuan rumah, namun akhirnya dikalahkan oleh Rusia.

FIFA juga menghadapi penyelidikan oleh aparat penegak hukum di Amerika Serikat terkait dugaan korupsi, yang membuat tujuh pejabat FIFA ditahan. Diketahui, krisis FIFA ini mendorong Sepp Blatter, yang baru saja terpilih kembali menjadi presiden FIFA untuk masa jabatan kelima, mengundurkan diri. (adk/jpnn)


MUNDURNYA Sepp Blatter dari jabatan Presiden FIFA tidak serta merta menghentikan masalah. Selain kasus korupsi, suap, pencucian uang dan lainnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News