Inggris Tinggalkan Uni Eropa, 5 Negara Mulai Bergolak

Inggris Tinggalkan Uni Eropa, 5 Negara Mulai Bergolak
Ilustrasi. Foto: AFP

Dia menyerukan agar negaranya juga menggelar referendum untuk menentukan sikap. Pemimpin Party for Freedom itu menegaskan bahwa Belanda harus menggelar referendum secepatnya.

”Kami ingin berkuasa atas negara kami, uang kami, perbatasan kami, dan kebijakan imigrasi kami,” tegasnya.

Wilders tidak sendirian. Berdasar survei yang dilakukan baru-baru ini, sebanyak 54 persen penduduk Belanda menginginkan referendum. Belanda sendiri bakal menggelar pemilu Maret mendatang.

 Beberapa hasil polling menunjukkan bahwa Wilders memimpin. Jika dia menang, tidak tertutup kemungkinan Belanda mengikuti jejak Inggris dengan menggelar referendum Nexit alias Netherland exit.

Italia tak mau ketinggalan. Pemimpin Partai Northern League Matteo Salvini dan politikus Partai 5-Star Movement Luigi di Maio sama-sama menyerukan agar Italia menggelar referendum. ”Terima kasih, Inggris, kini giliran kami,” ujar Salvini.

Di Maio menganggap referendum yang digelar Inggris sudah merupakan tanda kegagalan UE. Dia juga menyerukan agar mata uang Italia diganti saja dan tidak lagi menggunakan euro.

 Namun, tentu saja itu akan sedikit sulit. Sebab, berdasar peraturan perundang-undangan, Italia melarang referendum untuk mengubah perjanjian internasional.

Di tempat terpisah, pemimpin Danish People’s Party Kristian Thulesen Dahls juga menginginkan Denmark mengikuti langkah Inggris. Menurut dia, jika parlemen tidak setuju dengan reformasi pemerintahan dan meninggalkan UE, langkah terbaik adalah menanyakan langsung kepada rakyat.

LONDON – Kemenangan kubu Brexit atas Bremain membuat lima negara lain bergolak. Mereka ingin mengikuti jejak Inggris untuk menggelar referendum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News