Ingin Merdeka, Kurdi Langsung 'Dikeroyok' Enam Negara

Ingin Merdeka, Kurdi Langsung 'Dikeroyok' Enam Negara
Beberapa perempuan anggota Peshmerga usai mencoblos di Irbil. Foto: AFP

”Saya tidak mau melihat Irak tercerai-berai. Karena itu, pemerintah akan mempertahankan persatuan sesuai konstitusi,” ujarnya.

Kemarin Abadi juga menepis desakan parlemen untuk menyiagakan pasukan di sekitar Kurdistan Region. Terutama di dekat Kota Kirkuk yang kaya minyak. Sebab, dia tidak mau negaranya menjadi semakin tegang.

Namun, dia mengimbau KRG untuk menganulir hasil referendum tersebut. Sebab, sejak awal, Irak tidak pernah mengizinkan referendum kemerdekaan itu dihelat.

”Kami tidak takut embargo. Kami punya persediaan makanan melimpah yang cukup untuk enam bulan ke depan,” ucap Wali Kota Irbil Nihad Qoja kemarin.

Dia menegaskan bahwa isolasi lewat bandara dan embargo ekonomi tidak akan mengubah hasil referendum. Kurdi tetap ingin merdeka. Qoja mengaku tidak keberatan jika harus terkungkung di Irbil. Sebab, dia sangat mencintai tanah kelahirannya.

Bagi Qoja dan penduduk Irbil lainnya, kemenangan kubu ”ya” bukan sekadar penegasan sikap Kurdi yang menginginkan kemerdekaan. Melainkan juga masa depan yang lebih baik.

Terutama di bidang keamanan. ”Setelah dicengkeram ISIS dua tahun, rasanya tidak ada hal lain lagi yang membuat kami takut,” ungkap Um Mohammad, ibu empat anak yang menjadi janda karena ISIS. (AP/Reuters/BBC/CNN/hep/c16/ttg)


Tak terima hasil referendum kemerdekaan Kurdi, Irak memprovokasi lima negara lain menyetop penerbangan ke wilayah tersebut


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News