Ingin Terlihat Sempurna, China Diduga Habiskan Rp 551 T untuk Olimpiade Musim Dingin

Ingin Terlihat Sempurna, China Diduga Habiskan Rp 551 T untuk Olimpiade Musim Dingin
Ilustrasi- Mata uang dolar Amerika Serikat dan yuan China. Foto: Reuters

Bisa jadi, mahalnya biaya yang dikeluarkan ini tidak sebanding dengan pemasukan, mengingat ajang tersebut tidak boleh mendatangkan penonton seperti olimpiade-olimpiade yang digelar sebelum pandemi. Padahal kehadiran penonton, terutama para suporter dari berbagai negara, menjadi mesin pencetak uang tersendiri bagi pihak tuan rumah.

Pada Olimpiade yang digelar selama pandemi, tidak semua orang bisa duduk di tribun stadion atau di pinggir lintasan perlombaan. Semua harus diseleksi secara ketat, terutama menyangkut riwayat kesehatan dan perjalanan seseorang sehingga nantinya patut menyandang sebagai "spectator" pilihan.

Memang, Indonesia tidak mengirimkan kontingen ke ajang olahraga multi-cabang di musim dingin tersebut. Namun bukan berarti tidak ada unsur Indonesia di sana. Setidaknya, penulis dan pucuk pimpinan Kedutaan Besar RI di Beijing menjadi sedikit di antara entitas Indonesia yang hadir secara langsung di ajang itu. Tentunya dengan persyaratan dan tahapan seleksi yang sangat ketat yang sudah berhasil dilalui.

Tokyo boleh saja tidak seberuntung Beijing. Akan tetapi, penyelenggaraan Winter Olympic tahun ini penuh dengan rintangan dan drama politik.

Pandemi hanya satu-satunya rintangan yang dihadapi oleh Tokyo dalam menyelenggarakan Olimpiade tahun lalu.

Namun Beijing terpaksa harus jatuh bangun membangun kepercayaan dunia internasional secara politis. selain dihadapkan pada masalah COVID-19 varian Omicron yang juga telah ditemukan di beberapa distrik hingga detik-detik akhir menjelang pembukaan Winter Olympic.

Isu-isu pelanggaraan hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang kembali diangkat oleh dunia Barat sebagai dalih untuk memboikot secara diplomatik ajang yang upacara pembukaannya bakal dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Jumat (4/2) itu.

Memang isu itu tidak ada keterkaitannya sama sekali, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Olimpiade. Akan tetapi, Beijing ingin terlihat sempurna di mata internasional di tengah ambisi China menjadi salah satu pemimpin dunia, apalagi rivalitasnya dengan Amerika Serikat kian sengit.

Demi Olimpiade Musim Dingin, China telah membangun fasilitas pertandingan yang sangat megah di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News