Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA

jpnn.com, KINABALU - Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Rizal Edwin mewakili Menko Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan Pertemuan Tingkat Menteri (Ministerial Meeting) BIMP-EAGA ke-27.
Agenda tersebut merupakan pertemuan puncak sekaligus penutup rangkaian pertemuan yang telah diselenggarakan sejak Minggu (13/10).
Dalam kesempatan itu, para Menteri BIMP-EAGA menyampaikan arahan strategis dan langkah yang perlu dilakukan di tengah turbulensi geopolitik dan geo-ekonomi regional dan global.
Ketua Delegasi Indonesia Rizal Edwin mengawali pertemuan tersebut mengingatkan pentingnya keterhubungan holistik subkawasan, baik secara fisik, digital maupun energi.
Konvergensi Customs, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS) dan pengembangan infrastuktur pendukung di perbatasan perlu menjadi prioritas dan dipercepat implementasinya.
“Studi koridor ekonomi BIMP-EAGA juga perlu dimanfaatkan sebagai referensi kebijakan dalam membangun subkawasan,” jelas Edwin dalam keterangan resminya, Minggu (20/10).
Indonesia menyampaikan empat faktor untuk mengejar visi BIMP-EAGA 2025.
BIMP-EAGA perlu menentukan arah masa depan pasca 2025 demi mencapai visi integrasi dan konektivitas subkawasan
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja