Ini 5 Strategi Kementan untuk Tingkatkan Produksi Gula Konsumsi Nasional

Produksi tersebut berasal dari giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton.
Sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP).
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menyampaikan bahwa untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional.
Pihaknya sudah menyiapkan lima strategi, yaitu identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, pemanfaatan lahan HGU yang terlantar, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.
"Kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu ha dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," imbuh Andi.
Andi menambahkan pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75 ribu ha dan rawat ratoon seluas 125 ribu ha.
"Dari perluasan, bongkar, dan rawat ratoon tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta menaikan produktivitas sehingga kekurangan sebesar 850 ribu ton GKP," pungkasnya. (jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya peningkatan produksi gula konsumsi melalui pola ekstensifikasi maupun intensifikasi.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan