Ini Alasan Debat Angkat Tema Reformasi Birokrasi

Ini Alasan Debat Angkat Tema Reformasi Birokrasi
Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mengikuti debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pelaksanaan debat calon Gubernur DKI Jakarta memiliki makna penting dari seluruh tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017.

Pasalnya, ketiga pasangan calon gubernur, tidak hanya dipertemukan dalam satu panggung.

Namun, juga beradu gagasan untuk membawa DKI Jakarta jauh lebih baik.

"‎Pertemuan satu panggung tak hanya bermakna fisik, KPU DKI juga berharap ada tautan antara hati, pikiran dan gagasan dari paslon untuk pengabdian bagi Jakarta," ujar Sumarno saat membuka debat calon Gubernur DKI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1) malam.

Menurut Sumarno, dalam debat tiga paslon nantinya akan memaparkan visi misi terkait 'Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah".

Tema dipilih karena menurut Sumarno, siapapun yang terpilih nantinya, akan dihadapkan pada hal-hal terkait reformasi birokrasi, pelayanan publik, perencanaan tata ruang dan wilayah.

Materi debat kali ini disusun oleh empat panelis. Masing-masing Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Eko Prasodjo. Eko juga dipercaya menjadi moderator debat bersama Tina Talisa.

Selain itu, materi debat juga disusun Peneliti LIPI Siti Zuhro, Pengurus Harian Lembaga Konsumen Tulus Abadi dan Pakar Arsitektur dan Rancangan Perkotaan Gunawan Tjahjono.(gir/jpnn)


Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pelaksanaan debat calon Gubernur DKI Jakarta memiliki makna penting dari seluruh


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News