Ini Alasan Mahasiswa Asing Tertarik Pelajari Budaya Jogja

Ini Alasan Mahasiswa Asing Tertarik Pelajari Budaya Jogja
Mahasiswa asing yang tertarik belajar budaya yogja di UGM. Foto: Mesya/jpnn

jpnn.com, JOGJA - Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi ajang untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing.

Salah satu daerah favorit yang dituju peserta darmasiswa adalah Yogjakarta.

Seperti pengakuan Hoang Trung Kien, asal Vietnam. Sarjana Hubungan Internasional. Hoang tertarik dengan Yogja karena keunikan budayanya. Begitu lulus kuliah tahun lalu, Hoang pun mencoba ikut program Darmasiswa 2017/2018.

"Saya saat itu pilih Universitas Gadjah Mada (UGM) dan satu universitas lagi. Enggak nyangka bisa lulus di UGM," terang Hoang dengan bahasa Indonesia aktif saat ditemui di Yogjakarta, Selasa (10/4).

Sama halnya dengan Reiko Fukushima asal Jepang. Master dari salah satu universitas di Italia ini sangat tertarik dengan budaya Jawa (Yogja). Menurut Reiko, budaya Jawa mirip Jepang.

"Jawa dan Jepang hampir sama. Budaya sopan santun dan menghormati yang lebih tua sangat kental. Makanya saya tertarik belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan budaya Yogjakarta," tuturnya.

Chanakamol Kongyok asal Thailand juga punya misi khusus ikut program Darmasiswa. Dia ingin menyelesaikan disertasi S3-nya tentang budaya Asia.

"Dalam disertasi, budaya yang saya angkat adalah batik. Makanya di sini saya belajar budaya membatik, wayang kulit, dan gamelan," tutur Chanakamol.

Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi ajang untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News