Ini Alasan Mendikbud Minta Terapkan 40 Jam di Sekolah
jpnn.com - JAKARTA--Mulai tahun depan pemerintah akan menerapkan penguatan pendidikan karakter di tingkat SD dan SMP.
Konsekuensinya, baik siswa maupun guru akan lebih lama di sekolah.
"Siswa dan guru setiap harinya delapan jam berada di sekolah. Namun, bukan berarti delapan jam itu tatap muka di kelas. Sebagian besar jam belajar dihabiskan di luar kelas," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Selasa (8/11).
Dalam pendidikan karakter, guru harus mendampingi siswa delapan jam selama lima hari.
Dengan demikian, 40 jam waktu siswa dan guru dihabiskan di sekolah.
Menurut Muhadjir, waktu tersebut akan terasa kurang bila guru sudah mendapatkan metode pembelajaran yang pas untuk anak didiknya.
Terutama agar bisa membuat anak tidak cepat bosan dan justru betah.
"Saya yakin, kalau metodenya pas, anak-anak akan lebih suka di sekolah. Itu sebabnya tidak ada lagi PR di rumah karena sudah dikerjakan di sekolah. Sabtu dan Minggu, sekolah diliburkan. Selain itu pendidikan ekstrakurikuler dan intrakurikuler posisinya sama-sama penting," terangnya.
JAKARTA--Mulai tahun depan pemerintah akan menerapkan penguatan pendidikan karakter di tingkat SD dan SMP. Konsekuensinya, baik siswa maupun guru
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta
- SIS Preschool Sedayu City Usung Kurikulum Berbasis Riset, Perkuat STEAM
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Prof. Kumba Bantah Melakukan Pencatutan Nama dalam Publikasi Jurnal Internasional