Ini Alasan Para Penyanyi Opening Asian Games Diminta Lipsync

Ini Alasan Para Penyanyi Opening Asian Games Diminta Lipsync
Ribuan penari melakukan koreografi arahan Denny Malik di Opening Ceremony Asian Games 2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

Semua talent pun menggunakan wireless earpiece untuk mendengarkan arahan. Jika ada yang bernyanyi secara live, gangguan teknis bisa terjadi. Stadion utama GBK yang sangat besar juga membuat suara live terdengar bergaung.

Demikian pula halnya dengan Rossa. Malam itu, Rossa juga lipsync membawakan Manuk Dadali dan Jali-Jali. Sama dengan GAC, Rossa menjalani sesi pre recording di Brotherland Studio Jakarta.

Rossa menyatakan sangat memahami kondisi tersebut. Bagi dia, itu tidak masalah. ’’Justru kalau nggak lipsync, takut banget. Gimana kalau mikrofon mati atau ada suara angin yang masuk mikrofon,” terangnya. Menurut Rossa, untuk kelancaran dan kualitas acara, lipsynch memang solusi terbaik.

’’Ini acara penting, bukan audisi. Kalau sampai ada masalah, kan nama Indonesia yang kena,” jelas pelantun Kumenunggu itu.

Penyanyi sekaliber Beyonce pun pernah lipsync. Tepatnya pada 2013, saat harus membawakan lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star Spangled Banner, pada inaugurasi Barack Obama. Istri Jay-Z tersebut telah berlatih untuk penampilan itu. Namun, dia tak punya cukup waktu untuk berlatih bersama tim orkestra.

BACA JUGA: Angka- angka seputar Opening Asian Games 2018, Oh Ternyata

Proses cek suara pun, menurut dia, tak layak. Beyonce memilih lipsync karena acara itu sangatlah penting.

’’Aku memutuskan untuk bernyanyi dengan lagu yang sudah direkam. Hal itu sudah sangat umum di industri musik,’’ kata Beyonce yang dilansir dari Telegraph. (len/adn/c7/jan)

Terungkap alasan mengapa para penyanyi di Opening Ceremony Asian Games 2018 diminta untuk lipsync.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News