Ini Bukti Produksi Pangan Meningkat

Ini Bukti Produksi Pangan Meningkat
Prima Gandhi. Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Penduduk Indonesia tahun 2018 diproyeksikan berjumlah 265 juta jiwa. Dengan kata lain meningkat 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014 sejumlah 252,2 juta jiwa (BPS).

“Ini berarti setiap tahun penduduk bertambah 3,2 juta jiwa atau tumbuh 1,27 persen pertahun dan secara makro pasti meningkatkan kebutuhan pasokan pangan pokok,” demikian disampaikan Akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi di Bogor, Jumat (9/3/2018).

Lebih lanjut dosen Ekonomi Sumberdaya dal Lingkungan IPB itu mengatakan jika tidak ada diversifikasi pangan pokok non beras maka dalam kurun waktu empat tahun 2014-2018 setidaknya dibutuhkan pasokan beras konsumsi dan lainnya sekitar 1,77 juta ton beras. Jumlah ini setara dengan produksi 2,82 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Seiring pertambahan penduduk, kan konsumsi beras tiap tahun naik dan tercukupi. Hitungan logika sederhana saja tanpa melihat data produksi-konsumsi, Ini kan membuktikan ketercukupan pangan pokok dalam negeri meningkat,” katanya.

“Kalau produksi tidak meningkat dan tiada upaya diversifikasi pangan dipastikan empat tahun terakhir akan impor 3 hingga 4 juta ton beras,” tambahnya.

Selain itu kata Gandhi, produksi pangan juga terkonfirmasi dengan adanya nilai tambah output tercermin dari tumbuhnya PBD pertanian setiap tahunnya.

Hal yang menarik juga bahwa dengan upaya produksi pemerintah, Indonesia di tahun 2017 juga sudah ekspor beras lebih dari 4 ribu ton.

“Tidaknya hanya beras, Indonesia baru/baru ini di 2018, sudah ekspor jagung dari Gorontalo dan Makassar. Direncanakan juga segera ekspor dari NTB yang berjumlah ratusan ribu ton,” ungkapnya.

Jika tidak ada diversifikasi pangan pokok non beras, dalam kurun 2014-2018 setidaknya dibutuhkan pasokan beras konsumsi dan lainnya sekitar 1,77 juta ton beras.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News