Ini Data Sementara Jumlah Peserta UKG yang Gagal

Nama-nama guru yang akan diverifikasi itu dikirimkan oleh masing-masing sekolah tempat guru yang bersangkutan mengajar ke Dindikpora. Hingga kemarin, proses verval belum seluruhnya rampung, sehingga kemungkinan jumlah yang tereliminasi bisa bertambah.
Bahkan menurut Mabruri, masih ada sekolah yang belum mengirimkan datanya. "Diharapkan, sekolah-sekolah tersebut segera mengirimkan data guru yang dimiliki, sehingga bisa segera kita lakukan verifikasi dan evaluasi," harapnya.
Mabruri menegaskan bahwa UKG 2015 ini sudah merupakan kewajiban untuk diikuti seluruh guru di seluruh Indonesia. UKG ini dilaksanakan untuk memetakan kompetensi guru, dan akan menjadi dasar bagi Kemendikbud untuk menentukan sistem pembinaan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.
Pemerintah melalui Kemendikbud telah menargetkan bahwa hingga 2019 mendatang, nilai kompetensi rata-rata dari guru bisa mencapai angka 80. Pencapaian nilai tersebut akan dilakukan secara bertahap.
"Untuk tahun ini diharapkan rata-rata nasional nilainya bisa 55. Sedangkan tahun kemarin nilainya masih 47. Jadi dari tahun ke tahun diharapkan ada peningkatan nilai kompetensi," bebernya.
Mabruri menambahkan bahwa jadwal pelaksanaan UKG secara nasional akan digelar pada 9-27 November mendatang. Tetapi untuk Kota Pekalongan, waktu pasti pelaksanaannya masih akan dikonfirmasikan lagi dengan pusat. "Tapi yang jelas tidak melampaui rentang waktu pelaksanaan UKG yang telah ditentukan," tandasnya. (way/sam/jpnn)
PEKALONGAN - Pengelola Tunjangan Profesi Guru (TPG) Dindikpora Kota Pekalongan, Mabruri, menyebutkan bahwa 400 orang dari 3.404 calon peserta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah
- Hadir di Semarang, KAYO.id Kenalkan Bahasa dan Budaya Jepang Sejak Dini
- Prodi Desain Interior PresUniv Bejibun Beasiswa, Gampang Dapat Pekerjaan
- Sudah Ada Guru ASN Ditempatkan di Sekolah Swasta hingga Pensiun
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra