Ini Dia Robinhood Pasar Senen, Lebih Tenar Ketimbang Bung Karno dan Hatta

Ini Dia Robinhood Pasar Senen, Lebih Tenar Ketimbang Bung Karno dan Hatta
Mat Bendot duduk paling kanan, berkumpul bersama Bang Pi"i (tengah). Foto: Dok. Istimewa

“Sebelum Perang Dunia Kedua, Mat Bendot dikenal sebagai pemuda jagoan,” tulis Misbach Yusa Biran, suami bintang film Nani Widjaja dalam buku Kenang-Kenangan Orang Bandel

Misbach kenal Mat Bendot. Sebab, ketika kanak-kanak dia pernah berjualan majalah bekas di depan bioskop Senen.

Menurut cerita dia, waktu zaman Jepang Mat Bendot pernah jadi pengemudi truk dari Dinas Pengangkutan Batu Bara milik Jepang. Dan ketika perang kemerdekaan meletus, Mat Bendot mendirikan Laskar Rakyat Betawi. 

Aksi heroik Mat Bendot pada masa revolusi 1945 di kawasan Pasar Senen masih jadi buah bibir hingga hari ini. Dia memimpin pasukan bandit Senen menculik dan merampas senjata serdadu NICA. 

Orang-orang NICA Belanda yang berhasil diculik, dibantai di daerah Kramat Pulo Gundul. Sekarang jadi Puskesmas. Dulu di sana tanahnya agak tinggi. Luas, kayak lapangan bola. Itu kuburan massal tentara NICA,” kata Om Hendrik, tangan kanan Mat Bendot, ketika dijumpai di rumahnya di Tanah Tinggi, Senen.

Haji Adran (88), pengawal Mat Bendot menceritakan, selain terlibat dalam pertempuran di Jakarta, mereka juga berperang di Karawang sampai Cirebon. “Dulu kami sering bareng. Kemana-mana sama dia.” 

Menurut Adran, lakon kita ini dipanggil Mat Bendot karena tukang kawin. Nama aslinya Ahmad Bunyamin. Perjalanan hidupnya setali tiga uang dengan kakeknya, Mat Item. Mereka sama-sama jawara yang namanya besar di rantau. 

Mat Item kesohor di Rawa Belong, Mat Bendot terkenal di Pasar Senen. “Mereka aslinya orang Kampung Areman, Kelapa Dua, Depok.” 

KABARNYA...ketika republik ini baru lahir, toko-toko di Pasar Senen tidak memajang foto Sukarno-Hatta. Melainkan foto Bang Pi’i dan Mat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News