Ini Isi Dokumen Tak Terduga dari Salah Seorang Anggota Gafatar

Ini Isi Dokumen Tak Terduga dari Salah Seorang Anggota Gafatar
Salah satu isi dokumen milik Gafatar yang ditemukan di Kalasan, Sleman. Foto: dok/Radar Jogja

"Apa yang selama ini kita lakukan, adalah buah dari ajaran Milah Abraham," lanjutnya.

"‎Sementara fase ke 3 ini adalah fase kritis, berbahaya, kita tidak perlu berfikir macam-macam bukan lagi saatnya mempertanyakan tentang keyakinan atau program. Sekarang ini masalah praktek. Tidak ada tawar menawar. Disini bukti ketaatan dan ketundukpatuhan akan kelihatan," sebutnya. 

"Saatnya manusia bergerak, dan tidak boleh memperdebatkan apa yang sudah diajarkan. Kita dialihkan pimpinan kita, harus siap. Bukan lagi masih berfikir dan menganalisa. 2001- 2015 sudah dilewati fase pertama dan kedua."

Selain itu juga dalam catatan itu ada disebutkan mengenai pengumpulan harta untuk perjuangan. "Hal-hal pengumpulan harta sudah diingatkan dalam firman Tuhan. Orang-orang kafir menafkahkan harta untuk menghadapi kita di jalan Tuhan. Secara kualitas kita harus 10 kali lipat dari orang-orang luar," katanya. 

"Disiplin menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar. Perilaku ini sudah tidak pantas dilakukan orang yang telah melakukan persaksian. Dari fase ke fase pasti akan ada orang tersingkirkian. Akan ada seleksi Tuhan," ungkapnya. 

Selain itu ada kutipan Alquran Surat Anisa ayat 97-100‎ tentang perintah hijrah. "(4/97-100) Kita ini tertindas tidak merdeka, kita tidak bisa hidup sesuai perintah/maunya Tuhan. Seluruh dunia/ global masih banyak tanah kosong," sebutnya.

Baca: Dua Perempuan Ini Hilang setelah Diperistri Anggota Gafatar

Dalam tulisan tangan latin itu, penulis juga mengutip surat Al Baraqoroh ayat 61 tentang ujian di tempat hijrah. Ada juga dalam catatan itu disebutkan tentang putus komunikasi dengan pihak luar. "Putus komunikasi dengan pihak luar (saudara, bapak, ibu)‎," tulisnya.

SLEMAN - Selain mendapati formulir kesediaan eksodus dari ormas Gafatar, di lokasi sebuah rumah di Dusun Kadisoka Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News