Ini Kesalahan Terbesar Trump, Sangat Fatal
Keputusan Trump untuk menyembunyikan hasil pertemuannya dengan Putin membuat ayah Ivanka itu semakin panen kritik. Tapi, dia bergeming. Di tengah kecaman banyak pihak, dia malah mengumumkan rencana untuk mengundang Putin ke Gedung Putih tahun ini juga.
Dan Coats, pimpinan Direktorat Intelijen Nasional (DNI), menanggapi serius rencana Trump tersebut. Dia tidak sepakat jika Gedung Putih mengundang Putin. Lebih-lebih, undangan itu disampaikan saat publik AS masih diselimuti beribu pertanyaan tentang pertemuan Helsinki.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi MSNBC, dia mengungkapkan ketidaksepakatannya. ’’Itu akan menjadi sesuatu yang istimewa,’’ ujar Coats.
Jika dimintai pendapat, dia pasti akan melarang Trump mengundang Putin. Tapi, dia yakin Trump tidak minta sarannya. Sebab, saat hendak bertemu dengan Putin di Finlandia pun, Trump tidak mengabarinya.
Sampai sekarang, menurut Coats, publik masih menunggu Trump memerinci hasil pertemuan tertutup tersebut. ’’Kita hanya bisa menunggu,’’ katanya.
Dia mengaku kecewa karena sama sekali tidak diajak berembuk soal pertemuan resmi pertama Trump dan Putin tersebut. Seandainya diberi tahu, dia jelas akan melarang Trump bertemu dengan Putin.
Seperti Coats, Ketua House of Representatives (DPR AS) Paul Ryan pun menyayangkan undangan Trump kepada Putin itu. Tapi, karena undangan kadung disampaikan, dia tidak bisa berbuat banyak.
’’Saya hanya bisa memastikan bahwa tidak akan ada undangan dari kongres (untuk Putin),’’ kata AshLee Strong, jubir Ryan, kepada Associated Press.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai baru saja melakukan kesalahan paling fatal dalam karier kepresidenannya
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat