Ini Kondisi Perekonomian 2016 berdasar Prediksi Bank Dunia

Ini Kondisi Perekonomian 2016 berdasar Prediksi Bank Dunia
Uang. Foto: ilustrasi.dok.JPNN

Menurut dia, pelemahan mata uang yang terjadi beberapa minggu terakhir bukan hanya terjadi pada rupiah saja, melainkan pada seluruh mata uang negara yang diakibatkan tekanan eskternal.

Tekanan tersebut berasal dari volatility di pasar uang global yakni kondisi di Tiongkok, sehingga berdampak pada volatilitas keadaan keuangan di negara emerging market.

"Tapi kami harap hal itu hanya berlangsung sementara. Sejauh ini, kami meyakini bahwa nilai tukar bisa rebound. Kedepan, diharapkan meski ekonomi masih slowdown tapi masih ada peluang berangsur stabil kembali," katanya.

Disamping itu, Bank Dunia juga memprediksi, akan terjadi perlambatan secara bertahap terhadap ekonomi Tiongkok tahun 2016 hingga 2017. Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Axel Van Trotsenburg mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan adanya berbagai kebijakan di Tiongkok yang dinilai bisa mengendalikan dan menangani risiko penurunan ekonomi.

"Kebijakan tersebut termasuk tingkat hutang negara yang tidak terlalu tinggi, aturan melarang tabungan di luar sistem perbankan, dan besarnya peran negara dalam sistem keuangan," ujar Axel.

Menurutnya, jika pertumbuhan Tiongkok semakin melambat, dampaknya dapat dirasakan di seluruh kawasan, terutama di negara negara yang berhubungan dengan Tiongkok melalui perdagangan, investasi dan pariwisata.

Meski demikian, ekonomi Tiongkok diharapkan tumbuh 7 persen tahun ini. Sementara negara-negara berkembang lainnya di Asia Timur diperkirakan tumbuh 4,6 persen tahun ini, atau masih sama dengan tahun lalu.

"Produsen komoditas seperti Indonesia, Malaysia, dan Mongolia akan mengalami pertumbuhan yang lebih perlahan dan pendapatan negara yang melemah tahun ini mencerminkan turunnya harga komoditas global," tuturnya.

JAKARTA - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan mencapai 5,3 persen. Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News