Ini Kondisi Perekonomian 2016 berdasar Prediksi Bank Dunia
Sedangkan negara-negara importir komoditas akan bertahan stabil bahkan tumbuh, Vietnam misalnya diharapkan tumbuh 6,2 persen pada tahun 2015 dan 6,3 persen pada tahun 2016.
Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty menuturkan bahwa pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia Timur melemah karena ekonomi Tiongkok berupaya mendapatkan keseimbangan dan kemungkinan normalisasi kebijakan suku bunga Amerika Serikat.
"Faktor-faktor ini dapat menimbulkan guncangan finansial dalam jangka pendek, tapi ini adalah penyesuaian yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang," tambahnya.
Disamping itu, World Bank juga mengasumsikan adanya kenaikan secara bertahap suku bunga AS dalam beberapa bulan kedepan. Meski kenaikan ini telah diantisipasi dan diharapkan berlangsung secara teratur, namun tetap ada risiko pasar dapat bereaksi terhadap pengetatan tersebut yang dapat menyebabkan depresiasi mata uang, meningkatnya perbedaan imbal hasil surat utang negara, serta berkurangnya aliran dana dan pengetatan likuiditas. (Owi/ken/dim/dee)
JAKARTA - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan mencapai 5,3 persen. Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tedi Supardi Mewarnai Bursa Ketum APJII 2024-2028
- Kinerja ABM Investama Sepanjang 2023 Meningkat
- Traktor Nusantara Usung Inovasi Keberlanjutan di Forklift Exhibition 2024
- Pesan Sejuk Ketua MUI Baros saat Sosialisasi PNM Mekaar
- UNESCO Jadikan Arsip Pabrik Indarung 1 Semen Padang sebagai Memory of The World Asia Pasifik
- Bea Cukai Kawal Potensi Ekspor UMKM di 2 Wilayah Ini Lewat Asistensi