Ini Kronologi Pasar Kobong Semarang jadi Klaster Covid-19
"Jadi total ada 21 orang," ujar Hakam.
Dinas Kesehatan Semarang juga langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan tetangga.
Di antaranya dengan Dinas Kesehatan Demak (DKK). Koordinasi diperlukan karena interaksi di Pasar Kobong cukup tinggi dan melibatkan warga di kabupaten/kota sekitar.
Di Demak, rapid test juga langsung dilakukan di Pasar Ikan Sayung. Hasilnya, tim menemukan ada lima reaktif.
"Jadi dari kasus awal dan yang baru kini total ada 26 orang," ujar Hakam.
Dengan penemuan ini, pemerintah mengumumkan kebijakan untuk menutup Pasar Kobong selama enam hari. Rapid test dan PCR juga terus dilakukan di Pasar Kobong.
Penutupan Pasar Kobong sendiri dimulai sejak Sabtu, 23 Mei 2020 pukul 10.00 WIB oleh tim Gabungan Denpom dan Satpol PP Kota Semarang dengan memasang garis polisi diakses keluar masuk pasar. (ngopibareng/jpnn)
Pasar Kobong di Semarang jadi klaster baru penyebaran Covid-19 setelah ada pasien corona yang meninggal dunia.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ini Lho Tampang Pengemudi Honda HRV Pelaku Tabrak Lari di Semarang
- Ini Tampang 3 Pelaku Pembunuhan Perempuan di Sukoharjo, 2 Orang Terduduk di Kursi Roda
- Arus Mudik di Jalur Pantura Kaligawe Semarang Terganggu Banjir
- Sido Muncul Kucurkan Bantuan Rp 285 Juta untuk Anak Suspect Stunting di Semarang
- Gerebek Rumah Industri Narkoba di Semarang, Bareskrim Tangkap 2 Orang
- Rumah Industri Narkoba di Semarang Digerebek Bareskrim dan Bea Cukai, Lihat