Ini Momen yang Tak Bisa Dilupakan Ismed Sofyan Selama 19 Tahun di Persija

Ini Momen yang Tak Bisa Dilupakan Ismed Sofyan Selama 19 Tahun di Persija
Ismed Sofyan. Foto: persijaid

"Dari awal kompetisi kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, peringkat ketiga. Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antar pemain sangat terasa, tidak pernah berjarak," tandasnya.

Memang, dari 34 pertandingan di musim itu, Persija mampu mencatat 18 kemenangan, kemudian delapan kali imbang, dan jumlah kekalahan juga delapan kali. Karena itu, Persija akhirnya menjadi juara.

Selain momen di 2018, Ismed ternyata juga punya memori yang sampai hari ini masih membuatnya penasaran. Tepatnya di 2005, saat itu Persija mencapai final Divisi Utama dan Piala Indonesia. Sayangnya, Persija gagal meraih trofi di dua ajang tersebut.

Dalam final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3.

Sementara di final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang, dan uniknya itu juga terjadi melalui babak perpanjangan waktu.

"Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Namun, sayang gagal juara," katanya.

Kini, Persija dengan pelatih anyar asal Italia, Angelo Alessio juga memiliki target tinggi di Liga 1 2021/2022. Mereka menargetkan untuk menjadi juara, tetapi dari sisi materi sejauh ini tak sebaik saat 2018 lalu. Mungkinkah target itu bisa dicapai oleh Macan Kemayoran? (dkk/jpnn)

Ismed Sofyan menjadi pemain yang sudah hampir dua dekade bersama Persija Jakarta. Banyak kenangan yang dimilikinya.


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News