Ini Pendapat KPAD Soal Remaja Dibayar Rp 2 Ribu Sekali Menari dengan Om-om

Ini Pendapat KPAD Soal Remaja Dibayar Rp 2 Ribu Sekali Menari dengan Om-om
Wakil Ketua KPPAD Kepri, Ery Syahrial. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Kasus eksploitasi anak yang terjadi di Sagulung, Batam, tak terlepas dari pengaruh gaya hidup dan faktor ekonomi. 

Untuk itu, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri meminta semua pihak waspada agar kasus serupa tak terulang.

"Kasus ini termasuk modus baru dalam ranah eksploitasi anak di bidang ekonomi. Pasalnya para korban dirayu dan diiming-imingi mendapatkan uang tambahan oleh pelaku," ujar Wakil Ketua KPPAD Kepri, Ery Syahrial, seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.

Menurut Erry, selain pelaku yang harus diproses sesuai UU tentang Perlindungan Anak, anak juga harus diperhatikan. Harus ada upaya rehabilitasi sosial, dan mental terhadap kondisi psikis korban.

Ia juga berharap orangtua tidak lalai menjaga anak-anaknya. Sehingga beragam modus tindak kejahatan seperti penculikan, pencabulan, sampai kasus kekerasan, dan pembunuhan terhadap anak bisa dihindari.

"Orangtua harus memberikan edukasi dan pembinaan terhadap anak," tuturnya.

Kepada sekolah, KPPAD mengimbau agar lebih memperketat keamanan sekolah. 

Jika ada orang tak dikenal masuk lingkungan sekolah dengan tujuan yang tak jelas, pihak sekolah harus tegas memberikan pencegahan. 

BATAM - Kasus eksploitasi anak yang terjadi di Sagulung, Batam, tak terlepas dari pengaruh gaya hidup dan faktor ekonomi.  Untuk itu, Komisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News