Ini Risiko Jika Golkar Pilih Papa Novanto Jadi Ketum

Ini Risiko Jika Golkar Pilih Papa Novanto Jadi Ketum
Setya Novanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Nama Setya Novanto mencuat bakal menjadi kandidat Ketua Umum Partai Golkar, dalam Munaslub yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

Namun Novanto dianggap punya banyak pekerjaan rumah andai mencalonkan diri menjadi ketum partai berlambang beringin itu. 

"Salah satunya (PR Novanto) adalah memperbaiki citranya," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio dalam bincang ringan dengan wartawan, Selasa (23/2) malam.

Citra Novanto belakangan memang tergerus gara-gara masalah perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Tak hanya sampai di situ, Setnov juga dilaporkan ke Kejagung terkait adanya pemufakatan jahat dalam permintaan saham ke Freeport yang belakangan disebut kasus "Papa Minta Saham".

Hendri menyarankan, Novanto tidak terlalu memaksakan diri untuk maju sebagai ketum. "Bila tidak maka bukan mustahil citra Golkar juga terpuruk mengikuti citra dia yang terus anjlok," tandasnya.

Novanto sendiri memiliki rekam jejak panjang dengan masalah hukum dan etika. Dia diketahui telah berurusan dengan aparat hukum sejak 1999.

Sejauh ini, kata Hendri, di luar Novanto muncul beberapa kandidat yang diprediksi maju sebagai Ketum Golkar. Seperti misalnya, Ade Komarudin, Idrus Marham, Priyo Budi Santoso dan Mahyuddin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News