Ini Sederet Prestasi Mega yang Jarang Diketahui Publik, Wajar Terima Gelar Profesor

Ini Sederet Prestasi Mega yang Jarang Diketahui Publik, Wajar Terima Gelar Profesor
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi. Foto: Ist

Mega ketika itu ditentang oleh koleganya, karena keputusan tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi kemenangan rival politik.

Namun, Mega tegas berkomitmen demi berdemokrasi yang matang. Pemilihan presiden secara langsung pun akhirnya digelar.

"Serupa dengan jalan pilihan Soekarno yang tidak sudi menggerakkan pendukungnya untuk menentang kebijakan Soeharto yang memenjarakannya di Wisma Yaso dan menterjemahkan Supersemar seenaknya sendiri," katanya.

Kelebihan lain, Mega piawai membujuk Tiongkok untuk menggagalkan rencana pembelian gas dari Rusia dan Australia.

Keberhasilan itu dilakukan dengan gaya diplomasi 'Lenso Bengawan Solo'.

Penawaran gas LNG Arun akhirnya berhasil memikat Tiongkok untuk mengimpor gas dari Indonesia.

Ari lebih lanjut berkisah saat mendampingi Mega berkunjung ke Korea Utara pada 2005 dan 2006 lalu.

Ia disambut meriah di Pyongyang meski tak lagi menjabat presiden. Korea Selatan bahkan kemudian juga mengundang Mega ke Seoul.

Ari menyebut sederet prestasi Mega yang jarang diketahui publik, wajar terima gelar profesor kehormatan.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News