Ini Tentang Sebelas WNI yang Terjebak Bentrok di Marawi

Ini Tentang Sebelas WNI yang Terjebak Bentrok di Marawi
Kondisi Kota Marawi dari kejauhan. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Sebelas WNI yang terjebak bentrok antara kelompok bersenjata yang disebut juga militan Maute dengan militer Filipina di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina dalam keadaan selamat.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan sebelas WNI yang terjebak bentrok antara kelompok bersenjata yang dikenal dengan militan Maute, melawan militer Filipina di Kota Marawi, Mindanao, Filipina, dalam keadaan selamat.

Sebelas WNI itu terdiri atas sepuluh anggota Jamaah Tabligh (JT). Sedangkan satu lainnya terdata sudah menikah dengan warga setempat dan telah menetap cukup lama di Marawi.

Berdasarkan data dari Kemenlu, sepuluh di antara sebelas WNI tersebut berasal dari Jawa Barat. Enam dari Bandung, dua dari Tasikmalaya, serta dua lainnya dari Bogor dan Karawang. Sedangkan satu WNI atas namaWifiek Gunawan berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Minggu (27/5), Juru Bicara Kemenlu Arramanatha Nasir menjelaskan, sepuluh anggota JT sedang melakukan tradisi yang disebut khuruj. Yakni meninggalkan rumah untuk ibadah dan dakwah di masjid selama 40 hari.

Dugaan keterkaitan mereka dengan Kelompok Maute yang berafiliasi ISIS juga belum sepenuhnya terbukti. ”Apa mereka terkait dengan kelompok lain kami belum mendapat informasi,” kata Arramanatha.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao melakukan komunikasi terhadap Kepolisian Provinsi Lanao del Sur di Marawi untuk memberikan perlindungan terhadap sebelas WNI tersebut. Selain itu KJRI Davao juga telah menyiapkan rencana evakuasi bagi mereka. Itu dilakukan jika situasi sudah memungkinkan.

Status darurat militer di Mindanao sekaligus menjadi peringatan. Bukan hanya bagi pemerintah Filipina melainkan juga pemerintah Indonesia. Tidak heran, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto segera mengambil sikap setelah kembali dari kunjungan kerja ke Rusia. Dia menegaskan komitmen pemerintah bekerja sama dengan Australia dan negara tetangga dalam membendung pergerakan ISIS di Asia Tenggara.

Sebelas WNI yang terjebak bentrok antara kelompok bersenjata yang disebut juga militan Maute dengan militer Filipina di Kota Marawi, Pulau Mindanao,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News