Ini Tentang Sebelas WNI yang Terjebak Bentrok di Marawi

Ini Tentang Sebelas WNI yang Terjebak Bentrok di Marawi
Kondisi Kota Marawi dari kejauhan. Foto: AFP

Mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu mengungkapkan bahwa, pemerintah akan memperkuat kerja sama agar upaya memerangi ISIS di Asia Tenggara semakin ampuh. ”Kami ingin mengajak negara seperti Selandia Baru, Brunei Darusalam, Malaysia, dan Filipina untuk fokus menanggulangi terorisme di Filipina Selatan,” ungkap Wiranto di Kemenko Polhukam.

Tentu kerja sama dengan beberapa negara di Asia Tenggara turut dibarengi upaya dari dalam negeri. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengakui bahwa dirinya sudah mendapat informasi mengenai sebelas WNI yang terdeteksi berada di Marawi. Salinan paspor seluruh WNI itu pun sudah dia kantongi. ”Real atau tidak, saya sudah kasih ke Dirjen (Direktur Jenderal) Imigrasi,” katanya.

Yasonna melakukan itu guna memastikan paspor sebelas WNI tersebut benar. Diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham. ”Saya sedang tunggu laporan Dirjen Imigrasi mengenai hal itu,” ucap dia.

Bukan hanya mengandalkan Ditjen Imigrasi Kemenkumhan, dia juga yakin betul Polri sudah melakukan antisipasi. Sebab, mereka juga tengah concern mengurus teroris yang berafiliasi dengan ISIS.

Ketika dikonfimasi, Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul memastikan bahwa instansinya tengah berupaya membawa sebelas WNI dari Marawi pulang ke Indonesia. ”Masih dikoordinasikan dengan atase kepolisian Polri di Manila,” jelasnya.

Sesuai dengan data dari Kemenlu, sebelas WNI tersebut berasal dari beberapa kota. Di antaranya Bandung, Karawang, dan Tasikmalaya.

Sempat beredar kabar sebelas WNI tersebut turut serta membantu ISIS dalam serangan di Marawi. Namun, belum ada kepastian mengenai informasi tersebut. Meski demikian, penguatan prajurit TNI di wilayah perbatasan Indonesia – Filipina tetap dilakukan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh memastikan hal itu. ”Sudah dilakukan oleh Pangdam XIII/Merdeka,” jelas dia.

Sebelas WNI yang terjebak bentrok antara kelompok bersenjata yang disebut juga militan Maute dengan militer Filipina di Kota Marawi, Pulau Mindanao,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News