Ini yang Akan Dilakukan Mendag di Forum KTT-AA

jpnn.com - JAKARTA - Peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTT-AA) dan 10 tahun New Asian- African Strategic Partnership (NAASP), yang akan berlangsung di Jakarta dan Bandung, 19-24 April 2015, tak akan disia-siakan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Di acara tersebut, Rachamt Gobel akan memaparkan target ekspor non migas di hadapan peserta KAA.
"Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan memaparkan strategi dan rencana target ekspor nonmigas Indonesia yang dipatok 300 persen," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI), Bachrul Chairi dalam siaran persnya, Sabtu (11/4).
Selain itu Kemendag juga akan mengembangkan jaringan bisnis dan mempromosikan berbagai produk strategis Indonesia kepada peserta KTT-AA.
Menurut Bachrul, perhelatan ini menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kerja sama bisnis, perdagangan, dan investasi.
Sedikitnya ada empat agenda penting yang menjadi fokus dalam acara tersebut. Yakni, infrastruktur, perdagangan, agribisnis, serta kemaritiman dan kelautan. Sejumlah kepala negara dan menteri juga direncanakan menjadi pembicara dalam even tersebut.
"Rencananya pertemuan ini akan dibuka oleh Presiden RI. Ini menjadi moment yang baik untuk kami," terang dia.
Bachrul yakin momentum ini tidak hanya bermanfaat untuk mengembangkan jaringan dan memperluas mitra usaha, namun juga untuk memperkenalkan potensi Indonesia dengan mempromosikan berbagai produk industri strategis. (chi/jpnn)
JAKARTA - Peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTT-AA) dan 10 tahun New Asian- African Strategic Partnership (NAASP), yang
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei Naik Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Deretan Perusahaan Ini Raih Penghargaan Top Corporate Social Responsibility of The Year 2025
- Sempat Turun, Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Stabil, Cek nih Daftarnya
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit