Ini yang Terjadi Jika Remaja Kurang Gizi

Ini yang Terjadi Jika Remaja Kurang Gizi
Remaja yang kekurangan gizi dapat berakibat fatal. Ilustrasi pepaya untuk asupan gizi: Ricardo/JPNN.com

Kondisi ini umumnya terdiagnosis pada saat anak berusia dua tahun yakni saat 70 persen otaknya sedang berkembang.

"Potensi stunting sebenarnya bisa dilihat perjalanan 1.000 hari pertama anak, salah satunya bila dia lahir dengan berat rendah (bblr)," bebernya.

Menurut Rita, sebetulnya, dalam kondisi tersebut pemantauan seperti panjang badan dan berat badannya dilakukan setiap pekan.

Oleh karena itu, masalah gizi remaja harus diubah melalui penerapan gaya hidup sehat termasuk asupan makanan bergizi seimbang.

"Jadi, kalau remaja berada dalam status gizi baik, berarti ketika suatu saat dia menjadi ibu, dia dalam kondisi tidak malnutrisi. Kapanpun dia akan hamil, zat gizi di dalam tubuhnya sudah siap untuk diteruskan ke janinnya," kata dia.

Rita menekankan makanan bergizi seimbang tak mesti mahal. Sederet makanan yang relatif ramah di kantong semisal daun katuk, kangkung, ikan kembung, tempe, buah-buahan seperti pepaya bisa menjadi pilihan.

Namun, tetap harus memperhatikan pengolahan yang tepat.

"Sayur tidak mesti mahal-mahal, kangkung jauh lebih bagus asal pengolahan tepat. Bahkan oncom pun karena kandungan gizi luar biasa," ungkap Dr Rita. (antara/jpnn)

Kurang gizi dalam jangka waktu panjang tidak hanya berbahaya bagi anak, tetapi juga remaja.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News