Inilah 4 Faktor yang Menyulitkan Para Rookie di Musim F1 2016
Dari semua rintangan baru untuk para “pemula”, regulasi yang satu ini yang mungkin paling berat. Ya, aturan ini berlaku untuk semua, bukan hanya para rookie, tapi sepertinya para rookie-lah yang akan paling merasakan efeknya.
Tahun ini, saat lomba berlangsung, semakin sedikit instruksi yang boleh diberikan tim kepada pembalap lewat radio. Tidak boleh lagi memberi tahu tombol apa yang harus ditekan untuk mengubah setelan mesin, tidak boleh memberi tahu kapan harus mengirit bahan bakar, bahkan menyuruh kapan pit stop pun tidak lagi sebebas dulu.
Ada puluhan poin yang disampaikan, terlalu panjang untuk ditulis di sini. Tapi, aturan ini memang memaksa agar “kontrol” lomba kembali ke tangan pembalap, bukan di tangan tim di garasi. Membuka ruang bagi pembalap untuk salah membaca alur lomba, membuat kesalahan strategi, dan membuat hasil akhir lebih sulit diterka.
Tim tentu sudah menyiapkan strategi dasar sebelum start, tapi penerapannya bisa meleset atau berubah berdasarkan insting pembalap apabila ada situasi khusus di lintasan (kecelakaan, hujan, dan lain-lain).
Bagi para rookie, ini berarti mereka akan lebih “dilepas” saat berlomba. Padahal, mereka mungkin butuh banyak panduan (atau teriakan “pelatih”) saat menjalani lomba. Khususnya di lomba pertama, di sirkuit jalanan yang rawan kecelakaan, seperti di Melbourne akhir pekan ini. (*)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSG vs Dortmund: Luis Enrique Akui Timnya Hanya Kurang Beruntung
- Menpora Dito Sangat Optimitis Timnas U-23 Mampu Menumbangkan Guinea
- Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Bandingkan Komentar STY & Pemain Garuda Muda
- Shin Tae Yong Ungkap Kesulitan Timnas U-23 Indonesia Saat di Paris
- PSG Vs Dortmund: Sepak Bola Terkadang Sangat Tidak Adil
- PSG vs Dortmund: Die Borussen Ulang Memori 12 Tahun Silam