Inilah 5 Pedoman dari Uskup Ruteng Memilih Pemimpin: Hindari Orde Baru dan Pelanggar HAM

Inilah 5 Pedoman dari Uskup Ruteng Memilih Pemimpin: Hindari Orde Baru dan Pelanggar HAM
Uskup Ruteng di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Mgr. Siprianus Hormat memberikan lima pedoman dalam memilih pemimpin menjelang Pilpres 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Keempat, dia menambahkan suatu bangsa pertama-tama merupakan kebersamaan kehidupan dan nilai, yang membentuk persekutuan rohani dan moral.

Uskup Ruteng mengutip Paus Yohanes XXIII bahwa kehidupan bersama suatu bangsa adalah sebuah peristiwa spiritual. Maka politik harus menjamin warga untuk beriman dan beribadat menurut keyakinannya masing-masing serta menemukan Allah sebagai sumber kekuatan dan kebahagiaannya yang sejati (sila pertama).

"Karena itu carilah pemimpin yang beramanah dan beribadah, yang religius, toleran dan inklusif. Sebaliknya hindarilah memilih pemimpin yang dalam rekam jejaknya memanfaatkan agama sebagai kendaraan politik kekuasaan belaka atau politik identitas," kata dia.

Kelima, menurut dia, Indonesia adalah sebuah lukisan bangsa magis mempesona karena dibentuk oleh mosaik-mosaik indah keunikan dan keanekaragaman suku, adat istiadat, bahasa, dan agama.

Kesatuan dalam keragaman yang saling menghargai dan melengkapi inilah yang menjamin kelanggengan dan kemakmuran bangsa dalam sejarah.

"Sosialitas manusia tidaklah seragam tetapi beragam. Kesejahteraan bersama ditentukan oleh kemajemukan yang sehat. Karena itu pilihlah calon yang paling mampu menegakkan empat pilar kebangsaan: NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 54 (sila ketiga)," jelas dia. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Dalam surat gembalanya, Uskup Ruteng mengajak masyarakat untuk mencari dan menentukan pemimpin bangsa yang tepat.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News