Inilah Eksepsi Dahlan Iskan untuk Tangkis Dakwaan

Inilah Eksepsi Dahlan Iskan untuk Tangkis Dakwaan
Dahlan Iskan di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (13/12). Foto: dokumen Jawa Pos

Yang Mulia, selanjutnya saya sebenarnya tidak ingin mengungkapkan yang berikut  ini. Saya takut kalau saya ungkapkan sia-sialah makna pengabdian saya. Tapi untuk menunjukkan apakah saya punya niat untuk korupsi tampaknya harus saya ungkapkan.

Selama menjabat Dirut PT PWU saya tidak mau digaji Yang Mulia. Saya juga tidak mau diberi fasilitas apa pun. Perjalanan dinas pun saya biayai sendiri. Termasuk perjalanan dinas luar negeri.

Saking sulitnya PT PWU di tahun 2000 itu, Yang Mulia, sampai saya memutuskan agar kebiasaan memberi sekedar bingkisan lebaran kepada para pejabat daerah pun harus dihentikan.

Beratnya lagi Yang Mulia Pemda sudah tidak mau  menyediakan modal tambahan. Bank juga tidak mau memberi kredit. Tentu saja bank tidak percaya pada PT PWU. Kredit macetnya masih banyak.

Tapi perusahaan ini harus sembuh dari sakitnya. Harus bisa bangkit. Akhirnya, saya pribadi, Yang Mulia, harta saya pribadi saya jaminkan ke bank.

Bank BNI akhirnya memberi kredit Rp 40 miliar. Dengan jaminan pribadi saya. Untuk membangun pabrik steel conveyor belt. Ini bersejarah bagi PWU dan bagi Jatim. Inilah satu-satunya pabrik serupa di Indonesia. Sejak itu Indonesia bisa tidak perlu lagi impor steel conveyor belt.

Ketika melihat aset PWU yang kumuh, berbau, dan jadi sumber polusi di Jalan A Yani Surabaya, saya memutuskan untuk membangun gedung Jatim Expo di atasnya. Sebagai propinsi terbesar kedua di Indonesia, Jatim belum punya fasilitas ekonomi seperti itu.

Tapi PWU tidak punya uang. Bank juga belum percaya kepada PT PWU.

SURABAYA - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan eksepsi atau nota keberatan untuk menangkis dakwaan jaksa penuntut umum dalam perkara penjualan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News